BAB
I: Surah Al-Baqarah 2: 148 , dan Surah Fatir 35: 32
Surah
Al-Baqarah 2: 148
Terjemahan:
“Dan
bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada Hari Kiamat). Sesungguhnya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Isi
kandungan:
a) Setiap umat, kaum atau bangsa memiliki
kiblat mereka tersendiri berupa syariat dan falsafah hidup yang mereka jalani.
b) Setiap umat hendaknya menggunakan akal dan
segenap kemampuannya untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan agama yang
sempurna.
c) Penegasan Allah SWT bahwa setiap umat
manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat kelak.
Surah
Fatir 35: 32
Terjemahan:
“Kemudian
Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang
pertengahan dan di antara mereka (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
Isi
kandungan:
a) Allah SWT mewariskan kitab suci Al-Qur’an
kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, yaitu umat Islam.
b) Sikap umat Islam dalam menyikapi Al-Qur’an terbagi menjadi tiga kelompok,
yaitu kelompok yang menganiaya diri mereka sendiri (lebih banyak berbuat
kejahatan daripada berbuat kebaikan), kelompok pertengahan (kejahatan dan
kebaikannya sebanding), dan kelompok yang lebih dahulu berbuat kebaikan atas
izin Allah (Lebih banyak berbuat kebaikan daripada berbuat kejahatan)
BAB
II: Surah Al-Isra 17: 26-27, dan Surah Al-Baqarah, 2: 177
Surah
Al-Isra 17: 26-27
Terjemahan:
“Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Isi
kandungan:
a) Perintah Allah SWT kepada manusia agar memanfaatkan hartanya dengan benar dan
larangan berbuat boros.
b) Perintah Allah SWT kepada manusia untuk
memenuhi hak (berdasarkan skala prioritas) keluarga dan kerabat, fakir-miskin, dan orang-orang
dalam perjalanan jauh).
Surah
Al-Baqarah, 2: 177
Terjemahan:
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan
salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) ; dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.”
Isi
kandungan:
Kebajikan itu adalah iman yang benar.
Ciri-ciri iman yang benar berdasarkan Surah Al-Baqarah, 2: 177 antara lain:
a) Beriman kepada Allah, para Malaikat,
Kitab-kitab, dan para Nabi
b) Bersedekah / Berinfak
c) Mendirikan salat dan menunaikan zakat
d) Menepati janji dan senantiasa bersabar
BAB
III: Iman kepada Nabi dan Rasul
Sifat-sifat
Wajib
a) Siddiq:
Benar di dalam tutur kata dan tingkah laku.
b) Amanah: Wajib menunaikan amanah yang
dipertanggungjawabkan kepadanya, dapat dipercaya.
c) Tabligh: Wajib menyampaikan wahyu dari
Allah SWT kepada seluruh manusia tanpa disembunyikan.
d) Fatanah: Cerdik, pintar, bijaksana.
Sifat-sifat
Mustahil
a) Kizib: Dusta.
b) Khianat: Curang, menipu.
c) Kitman: Menyembunyikan wahyu.
d) Baladah:
Bodoh.
Tanda-tanda
Beriman kepada para Rasul dan Nabi Allah SWT:
1) Mempercayai bahwa rasul/nabi adalah
manusia-manusia pilihan Allah yang diutus untuk menyampaikan wahyu Allah.
2) Mempercayai bahwa para rasul wajib
memiliki sifat yang terpuji (lihat sifat-sifat wajib), juga memiliki sifat jaiz (manusiawi, misalnya
butuh makan, minum, dan istirahat), dan mustahil bersifat tercela (lihat
sifat-sifat mustahil).
3) Memperayai bahwa diantara para nabi dan
rasul ada 5 orang yang termasuk ulul azmi, yang mempunyai kesabaran dan
ketabahan yang luar biasa. Yang termasuk ulul azmi ialah Nabi Muhammad SAW,
Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.
4) Mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
penutup seluruh nabi dan rasul yang bertugas menyempurnakan ajaran rasul-rasul
sebelumnya.
Contoh-contoh
perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT:
1) Mentaati risalah.
2) Melaksanakan seruan Rasulullah untuk
beribadah hanya kepada Allah.
3) Rajin bekerja mencari rezeki yang halal.
4) Mempunyai sikap tolong-menolong dalam
kebaikan dan menjauhi sifat aniaya (terutama
terhadap sesama muslim).
5) Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup ke arah yang lebih baik.
SUMBER:
http://duabelasipasatulabsky.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar